Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Tips agar Batik Tetap Simpel, Praktis dan Chic

Sumber-Informasi.com - Gaya etnik tidak hanya diaplikasikan di berbagai macam desain interior saja. Tren fashion Indonesia pun diramaikan dengan gaya etnik. Bicara fashion etnik khas Indonesia, tak sempurna jika belum mengungkit batik. Salah satu kekayaan budaya bangsa ini sempat redup pamornya saat pakaian batik dianggap kaku dan kuno.

Namun, seiring dengan keinginan anak bangsa untuk maju bersama batik, kepopuleran kain yang dilukis dengan berjuta ragam motifnya itu kembali naik. Sekarang, batik tak lagi dianggap sekadar busana formal, tetapi juga bisa kasual. Semua itu berkat pengembangan inovasi, selain dari bahan dan motif, juga modifikasi gaya busana serta potongannya.


Kalangan muda sempat menjadi pasar yang sulit untuk produk batik. Namun, setelah fashion batik berkembang pesat, digawangi oleh desainer kelas atas, dan dikenakan oleh tokoh publik, anak muda pun tak lagi kaku mengenakan batik.

Kuncinya, membuat busana batik yang modern. Seperti apa? Salah satunya dengan pengembangan tren gaya busana menjadi lebih kasual. Kalaupun tetap formal, gaya busana mengikuti perkembangan mode terbaru. Seperti apa tips agar batik tetap simpel, praktis dan chic?

Agar tampak kasual, salah satu caranya dengan memadukan material batik dengan bahan lain, misalnya dengan kain polosan dari bahan katun atau polyester seperti wool-peach (wolfis). Inovasi padu padan dua bahan ini sangat disukai. Selain itu, kombinasi batik dengan lace atau brokat, memang jatuhnya jadi busana formal. Saat ini sedang tren, banyak dibuat menjadi pakaian formal seperti kebaya.

Lace adalan kain renda/berenda yang biasanya dibuat dengan cara dirajut. Motifnya biasanya merupakan pengulangan pola. Jenis kain ini berlubang-lubang dan transparan sehingga untuk mengenakannya harus menggunakan kain pelapis. Jenis lace sangat beragam. Ada yang menggunakan  benang timbul seperti jenis prada, ada yang menggunakan benang stretch sehingga elastis.

Sementara brokat (brocade) adalah tenun sulam, diaplikasikan pada bahan-bahan mewah dan digunakan untuk gaun pesta atau gaun pengantin. Brokat biasanya menggunakan benang emas, benang perak, dan memiliki pola unik serta rumit sehingga masuk ke jenis kain berkelas. Harga kain brokat cukup bervariasi tergantung dari bahan, benang, serta kerumitan desainnya.

Akan tetapi, selain dipadu dengan kebaya, kedua bahan yang mencerminkan sisi feminin pemakainya itu sedang marak juga menjadi kombinasi untuk dress (gaun). Biasanya, tetap simpel dress agar dapat dipakai lebih banyak ke acara-acara. Karena anak muda sekarang senangnya model pakaian yang simpel tapi elegan, juga tidak terlalu “berat”, kaku, sehingga bisa dipakai semiformal atau untuk kegiatan santai.

Salah satu trik lain untuk memikat kalangan muda dengan busana batik adalah gaya asimetris. Gaya ini sudah lama dikenal tetapi kembali populer sekitar lima tahun ke belakang. Pemakai busana dengan potongan asimetris dapat mengesankan sosok yang dinamis juga kasual. Penggunaannya dapat dipasangkan pada atasan, bawahan, bahkan luaran.

Gaya asimetris pada atasan biasanya dibuat pada bagian dada dengan potongan menyilang tak sejajar. Bisa juga dari bagian bawah baju atau dress bagian samping kanan atau kiri, atau keduanya. Yang juga sedang jadi mode adalah potongan tak sama bagian depan dan belakang yang lebih panjang.

Batik dengan gaya kasual seperti ini cenderung mendapat tempat di hati anak muda. Mereka bisa memadukannya dengan gaya modern lain seperti jeans dan sneaker. Tapi jika perlu datang ke situasi formal, tinggal menggantinya dengan sepatu formal. Simpel, praktis, tetapi tetap chic dan tentunya mengenakan kain tradisi bangsa.
Maman Soleman
Maman Soleman Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Sumber Informasi di Google News