Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Gunakan Skincare Secara Tepat, Bukan Karena Tren Semata

Penggunaan rangkaian perawatan kulit rumahan, secara rutin, semakin banyak diminati. Kulit wajah yang selalu remaja, segar, dan terawat, seolah jadi dambaan setiap perempuan.

Jika sebelumnya perempuan lebih umum mengenal pencucian wajah, masker, dan penggunaan pelembap cukup untuk merawat wajah. Seiring dengan tren, bermunculan aneka rangkaian perawatan kulit yang disarankan. Apalagi penggunaan skincare tertentu dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Seperti memutihkan, menghilangkan bekas jerawat, melembapkan, atau menyehatkan kulit sensitif.

Banyak selebritas atau influencer yang turut menggemakan rutinitas perawatan kulit. Bahkan di Korea seperti dilansir www.dagelan.co, perawatan kulit yang dilakukan secara rutin telah menjadi salah satu budaya Korea.  Produk-produk tertentu diklaim memiliki khasiat terbaik untuk kulit mereka. Namun, benarkah setiap skincare akan berefek sama terhadap setiap jenis kulit? 

Sebenarnya, penggunaan skincare itu personal. Tergantung jenis wajah dan usia masing-masing. Tidak bisa berdasarkan tren, gender, atau cocok di siapa. Usia pengguna skincare pun harus diperhatikan untuk hasil yang optimal. 

Anak-anak usia 7 tahun, misalnya, dianjurkan sudah mulai pakai krim pagi. Kalau dewasa wajib pakai sunscreen dan untuk usia lansia ada lagi produk skincare yang disarankan.

Secara prinsip, memilih skincare harus sesuai dengan jenis kulit. Misalnya, saat berjerawat gunakan produk skincare untuk wajah berjerawat. Hal itu juga berlaku untuk jenis kulit sensitif dan lembap yang masing-masing telah disediakan produk tertentu.

Wajah berjerawat
Kasus jerawat, paling banyak dikeluhkan kaum wanita yang berkunjung ke layanan kesehatan kulit. Biasanya, dokter akan menerapkan perawatan tertentu. Namun, penderita mesti memakai skincare dulu. 

Agar optimal hasilnya, pasien/penderita berjerawat disarankan menjauhi makanan tertentu. Susu dan turunannya, seperti keju dan yoghurt. Manis-manis, cake, dan cappucino. Sesuai penelitian, produk susu bisa mengganggu hormon, jerawat bisa tambah banyak, dan susah sembuh kalau diobati dari luar.

Jerawat pun menimbulkan dampak yang timbul dari ketidakcocokan kulit wajah dengan produk atau situasi. Selain jerawat, kulit bisa jadi memerah, mengelupas, dan dampak lain. Kulit sensitif biasanya walau hanya dipegang, dipencet, facial, maunpun massage bisa jadi jerawatan atau kemerahan. 

Skincare itu di pasaran banyak, tapi carilah untuk kulit sensitif. Tipe kulit ini tidak bisa berubah jadi normal. Namun, setidaknya kulit bisa dijaga kesehatan dan kesegarannya dengan produk yang cocok.

Minimal tiga
Sinar matahari, polusi, hingga radikal bebas, bisa mengusamkan kulit dan mengundang penyakit serius. Sejak dulu, banyak cara dilakukan untuk mengatasi kemungkinan tersebut. Namun, tidak semua orang telaten dengan metode berlapis rutinitas skincare. Boro-boro sepuluh tahapan atau 10 step skincare routine ala orang Korea, merawat kulit saja malas. Mungkin ada yang berbicara seperti itu.

Bagi mereka yang malas merawat kulit, ada tiga skincare yang wajib dikenakan untuk kesehatan kulit. Pertama, sabun wajah. Pilihlah sabun muka dengan pH yang sesuai dengan kulit. Jangan lupa perhatikan juga kandungan dari sabun. Jangan pilih sabun yang mengandung SLS. Sebab kandungan tersebut berbahaya, bisa menyebabkan kanker. Cucilah muka dengan bersih.

Kedua, moisturizer atau pelembap. Bukan hanya pemilik kulit kering yang kekurangan minyak yang membutuhkan pelembap. Untuk kulit normal dan berminyak, pelembap sangat penting agar kulit tidak mengalami dehidrasi.

Terakhir, untuk menghalau radiasi sinar matahari yang terik, gunakanlah sunscreen atau tabir surya secara rutin. Pilihlah tabir surya ber-SPF yang disesuaikan dengan keadaan kulit. Bagi pemiliki kulit normal yang cenderung kering dapat memanfaatkan SPF 50 berketahanan 8 hingga 10 jam. Bagi mereka yang memiliki jerawat atau rentan berjerawat, SPF yang dianjurkan digunakan maksimal 35 yang tahan 5 hingga 6 jam.

Tidak perlu banyak rangkaian asal dilakukan konsisten, dalam tiga bulan, kulit wajah akan memiliki skin barker. Artinya, kulit memiliki pagar yang menjaga kesehatan dengan baik.

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Sumber Informasi di Google News