Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), Tes untuk Mengetahui Kondisi Kejiwaan Seseorang

Sumber-Informasi.com - Dalam tubuh yang sehat belum tentu terdapat jiwa yang sehat. Keadaan jiwa akan memengaruhi seluruh kehidupan seseorang. Oleh karena itu, mengetahui kondisi kejiwaan bisa menolong kita untuk mengembangkan kemampuan diri.

Mereka yang memerlukan bantuan untuk masalah kejiwaan dapat mendatangi psikolog. Nanum jika persoalan tersebut perlu diobati, mereka bisa datang pada psikiater. Selain psikologi, dikenal pula ilmu psikometrik, yakni pengukuran identifikasi keadaan jiwa seseorang yang bersifat objektif dan empiris (didasarkan pada penelitian).


Tugas psikiater adalah untuk melihat profil kepribadian seseorang apakah normal atau menyimpang sehingga merujuk ke arah pengobatan. Jika ditemui distorsi atau penyimpangan dan diperlukan bantuan pengobatan, mereka yang memiliki persoalan kejiwaan akan ditangani oleh psikiater. Setelah terbantu dengan obat, terapi selanjutnya seperti pembentukan karakter dan pemecahan masalah kejiwaannya bisa dilanjutkan dengan psikolog.

Di masyarakat, populer dengan tes psikologi untuk melihat kondisi kejiwaan seseorang. Namun, jika ingin lebih detil mengetahui kondisi kejiwaan termasuk profil kepribadian, bisa melalui tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory.

Kegunaan MMPI antara lain untuk menganalisis kondisi kejiwaan (psikis) seseorang untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu gangguan jiwa (psikopatologi) pada seseorang. Juga untuk mengetahui kapasitas mental (potential mental capacity) seseorang, dan untuk melihat ciri kepribadian yang relatif menetap, serta untuk mengetahui kapasitas kerja. 

MMPI diperlukan saat Anda ingin mengetahui kondisi mental. Dengan mengetahuinya, akan dapat menolong untuk pengembangan diri. Anda juga akan mengetahui kelemahan diri serta dapat berusaha memperbaiki dan berusaha untuk meningkatkan kapasitas Anda. 

Tes ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan jiwa. Bisa juga untuk mencari tahu mengenai gangguan kepribadian seseorang. Beberapa profil kepribadian yang dimaksud antara lain mengenai kejujuran, tanggung jawab, ketaatan akan aturan, daya adaptasi, kontrol emosi, kemandirian, kemampuan bersosialisasi (ekstrover atau introver), interaksi dengan keluarga, membangun keakraban dengan kolega, juga dapat melihat kemampuan bersikap terhadap orang lain; apakah berhati-hati, mudah percaya, atau penuh curiga. Seluruh profil ini memiliki skala dalam scoring tertentu yang bisa didapat dari tes MMPI.

Dalam psikoterapi atau konseling, hasil tes ini dapat menjadi acuan dan gambaran mental kepribadian, serta memudahkan terapis untuk melakukan psikoterapi atau konseling baik terhadap penderita gangguan jiwa maupun  terhadap orang normal. Misalnya, pada sesi konseling pendidikan, pernikahan, atau psikoterapi peningkatan kapasitas mental. 

Yang lebih diperlukan adalah untuk menyeleksi pegawai baru atau penempatan jabatan. Hasil tes ini dapat melihat kapasitas mental pegawai sehingga memudahkan tim sumber daya manusia atau HRD untuk menempatkan seseorang sesuai dengan jenis pekerjaan.

Yang lebih penting lagi, bisa menghindarkan orang dengan karakter bermasalah dalam perusahaan. Berdasarkan tes MMPI, dapat memberi rekomendasi kepada bagian HRD perusahaan. Pada perorangan, bisa memberi saran atau terapi jika pasien atau klien ingin memperbaiki kelemahannya.

Tes MPPI penting juga untuk seleksi peserta didik. Itu karena pada jenis pendidikan tertentu memerlukan orang dengan kapasitas mental dan kepribadian sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk melakukan tes MMPI, klien atau pasien dapat mendatangi psikiater. Tes ini bisa dilakukan pada orang di atas usia 18 tahun. Pada orang dengan usia antara 12 hingga 18 tahun bisa digunakan tes MMPI untuk remaja.

Tes MPPI terdiri atas 567 item yang perlu dijawab ya atau tidak. Biasanya dapat diselesaikan dalam 1 hingga 2 jam. Kondisi kejiwaan seseorang akan memengaruhi prestasi kerja, pendidikan, aktivitas harian. Mengetahui kondisi jiwa masing-masirig akan bermanfaat untuk pengembangan diri. [Eva Fahas/PRM/26082018]

Maman Soleman
Maman Soleman Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Sumber Informasi di Google News