Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Kegemukan dan Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh

Sumber-Informasi.com - Memiliki postur tubuh gemuk dan perut gendut seringkali dikorelasikan dengan tingkat kesejahteraan seseorang. Misalnya, kita kerap menyapa orang gemuk dan berperut gendut dengan sebutan "Bos" seolah-olah kegemukan menjadi simbol kekayaan atau kesejahteraan seseorang. Padahal, kegemukan sesungguhnya berbahaya karena menjadi faktor risiko berbagai penyakit mematikan.

Sesat pikir seperti itu ternyata telah hadir sejak lebih dari 30.000 tahun lalu. Kegemukan seringkali diasosiasikan dengan kesejahteraan seseorang. Dalam catatan sejarah, kesadaran akan bahaya obesitas itu pertama kali muncul pada zaman Yunani kuno. Seorang filsuf bernama Hippocrates yang lahir pada tahun 460 Sebelum Masehi menuliskan bahwa kegemukan dapat memperpendek umur manusia dan mengakibatkan kemandulan. 

Sejak itu, studi mengenai obesitas mulai berkembang. Perkembangan studi obesitas ini dikupas oleh Dr. D. Haslam dari Inggris dalam artikel yang dimuat di Obesity Review pada tahun 2008. Menurut Haslam, Hippocrates menyumbangkan teori keseimbangan energi yang terkait dengan makanan dan tubuh manusia. Teorinya cukup sederhana, yaitu bahwa asupan energi dari makanan harus dibakar oleh tubuh dalam jumlah yang sama. Studi Hippocrates mengenai obesitas kemudian dilanjutkan oleh menantunya, Polybus yang mengungkapkan bahwa diet dan olah raga dapat mengurangi lemak dalam tubuh.

Walau asosiasi kegemukan dengan kesejahteraan itu tetap ada, studi bahaya obesitas terus ada dari masa ke masa, termasuk anjuran para nabi di berbagai agama. Dalam hadis Al-Haytami, Nabi Muhammad mengatakan bahwa akan lebih baik jika tidak memiliki perut gendut. Nabi juga bersabda bahwa terlalu banyak makan tidak baik bagi kesehatan. Hadis At-Tirmidhi, An-Nasaal, dan Ibnu Majah juga menyebutkan bahwa makanan untuk satu orang itu cukup dimakan untuk dua orang; makanan untuk dua orang itu cukup dimakan oleh tiga orang, dan makanan untuk tiga orang itu cukup dimakan oleh empat orang.

Hingga kini, studi bahaya obesitas terus berkembang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan sudah menetapkan obesitas sebagai salah satu faktor risiko tertinggi penyebab kematian di dunia. Serangkaian langkah dilakukan untuk melawan obesitas ini. Nah, dengan demikian, kita seharusnya mulai mengurangi anggapan bahwa kegemukan dan perut gendut sebagai simbol kesejahteraan. Berpikirlah dua kali untuk menyapa "Bos" kepada rekan kita yang gemuk dan berperut gendut. Sebaliknya, lebih baik kita ajak dan menggalakkan pola hidup sehat, diet yang benar, dan berolah raga. 


Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI)

Berikut adalah rumus untuk menghitung BMI yang sangat sederhana dan relatif mudah.

BMI = Berat Badan/(Tinggi Badan x Tinggi Badan)

Keterangan:
- Satuan berat badan adalah kilogram (kg)
- Satuan tinggi badan adalah meter (m)

Contoh 1:
Berat badan Anda adalah 65 kg dengan tinggi badan 1,70 m (170 cm). Berapakah indeks massa tubuh atau BMI Anda?
BMI = 65/(1,70 x 1,70) BMI = 22,49= Normal

Contoh 2 :
Berat badan Anda adalah 75 kg dengan tinggi badan 1,65 m (165 cm). Maka, indeks massa tubuh atau BMI Anda? BMI = 75/(1,65 x 1,65) BMI = 27,55 = Obesitas

Kategori BMI Versi Kementerian Kesehatan RI
Di bawah ini merupakan tabel Indeks Massa Tubuh (BMI) menurut Kementerian Kesehatan Rl yang terbagi jadi 2 kategori yakni kategori BMI untuk laki-laki dan BMI untuk perempuan.



Maman Soleman
Maman Soleman Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Sumber Informasi di Google News