Diet bagi Diabetesi pada Bulan Ramadan
Sumber-Informasi.com - Ramadan sedang dijalani, bulan suci dan penuh berkah yang ditandai dengan seluruh umat Islam di dunia melaksanakan ibadah wajib, yaitu berpuasa. Akan tetapi, berpuasa bagi penderita diabetes memerlukan perhatian khusus. Penting bagi Anda untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melaksanakan ibadah puasa karena beberapa kondisi pada diabetesi, tidak dianjurkan untuk berpuasa. Dokter akan mengecek kadar gula darah Anda dan mengevaluasi apakah Anda dapat menjalankan ibadah puasa atau sebaliknya.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa berpuasa dapat membantu diabetesi mengontrol kadar gula dalam darah karena pola makan yang lebih teratur dan asupan kalori yang relatif sama dari hari ke hari. Apabila hasil pengecekan oleh dokter Anda diperbolehkan untuk berpuasa, ada beberapa hal penting harus diperhatikan.
Seperti pengecekan gula darah yang lebih rutin untuk menghindari ter-jadinya hipoglikemi (kadar gula darah di bawah batas normal) atau hiperglikemi (kadar gula darah melebihi batas normal), konsumsi obat-obatan, dan tentu saja pengaturan makan yang tepat untuk penderita diabetes dalam menjalankan puasa.
Secara umum, pola makan diabetes diatur dengan konsep "Prinsip 3J", yaitu ketepatan jumlah sesuai kebutuhan, ketepatan jadwal makan, dan ketepatan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menjaga gula darah.
Jadwal makan yang dianjurkan hampir sama seperti pada umumnya, yaitu melaksanakan sahur dengan konsumsi makanan lengkap mulai dari sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayur buah. Sahur sangat penting dilaksanakan karena tubuh kita akan berpuasa kurang lebih 14 jam lamanya. Selama itulah tubuh kita akan memecah energi dari makanan dan juga cadangan makanan yang disebut glikogen. Apabila Anda meninggalkan jadwal sahur, hal itu akan membahayakan kondisi kesehatan Anda atau menyebabkan hipoglikemi sehingga Anda tidak dapat melanjutkan berpuasa. Lakukanlah makan sahur selambat atau seakhir mungkin sebelum imsak.
Pada jadwal buka puasa, diabetesi dianjurkan untuk konsumsi makanan manis alami terlebih dahulu, misalnya buah-buahan. Kemudian melanjutkan makan utama setelah salat Magrib dengan komposisi makanan lengkap sebelum Tarawih untuk menghindari terjadi hipoglikemi, karena Tarawih merupakan salah satu aktivitas tambahan bagi diabetesi dan apabila Anda merasa lapar menjelang jam tidur, pilihlah makanan yang mengandung serat seperi buah potong.
Jumlah makanan yang dapat dikonsumsi oleh diabetesi boleh beraneka ragam, tetapi jumlah yang dikonsumsi harus diperhatikan. Jumlah itu akan berbeda pada setiap individu karena ditentukan oleh masing-masing berat badan dan tinggi badan penderita diabetes.
Sebagai contoh, diabetesi diperbolehkan konsumsi kurma saat berbuka puasa dengan batasan cukup 2-3 buah ukuran sedang. Walaupun manis, kurma mengandung indeks glikemik dalam jumlah yang rendah sehingga aman untuk penderita diabetes.
Jenis makanan yang dipilih harus selektif karena diabetesi memiliki masalah dengan metabolisme gula sehingga pemilihan sumber karbohidrat sangat penting. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, jagung, sayur, dan buah. Hindari konsumsi karbohidrat olahan seperti sereal dan mi karena mudah diubah menjadi gula darah dan menyebabkan lapar lebih cepat. Memperbanyak makanan sumber serat dari sayur dan buah sangat dianjurkan karena dapat membantu perut menjadi kenyang lebih lama, menghindari konstipasi, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Hal lain yang perlu diperhatikan, pemenuhan cairan dalam sehari karena pasien diabetes berisiko dehidrasi, saat gula dalam darah meningkat akan menyebabkan sering buang air kecil. Cairan yang perlu dipenuhi sebanyak 2 liter per hari dengan pembagian: 2 gelas saat sahur, 1 gelas saat azan Magrib, 1 gelas selepas salat Magrib, 1 gelas setelah berbuka puasa (makan berat), 1 gelas setelah salat Tarawih, dan 1 gelas menjelang tidur.