Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Mohammad Ridwan Effendi Sukses Kembangkan Radar Cuaca


Sumber-Informasi.com - Radar Cuaca memegang peranan penting dalam merekam potensi fenomena cuaca ekstrem di suatu wilayah. Kecelakaan transportasi akibat cuaca buruk pun dapat dihindari ketika manusia mampu mendeteksi pola perubahan cuaca dalam kurun beberapa waktu ke depan. Hanya, dari keseluruhan sistem radar cuaca yang digunakan di Indonesia, sebagian besar masih diperoleh dengan cara impor dari luar negeri.

Keinginan untuk mengembangkan radar cuaca buatan dalam negeri, berkecamuk dalam diri Mohammad Ridwan Effendi sejak lama. Peneliti sekaligus dosen yang berkiprah di Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, mulai mewujudkan keinginan itu pada medio 2016.

Bersama tim beranggotakan sepuluh orang dari lintas disiplin ilmu dan mitra, radar cuaca bermodel pulse ini diberi nama I-WARP atau Indonesian Weather Radar-Polarimetric. Bulan lalu, radar cuaca generasi kedua tersebut mulai diuji coba dengan ditempatkan di atap gedung SBM ITB.

Sebelumnya, mereka juga mengembangkan radar serupa bervarian Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW) atau analog, yang sudah ditempatkan di atap gedung PT Inti, Bandung. Bedanya, radar I-WARP generasi kedua tersebut dioperasikan secara digital secara penuh, serta memiliki bentuk yang lebih ringkas karena seluruhnya menggunakan solid state dan tidak memiliki komponen tabung.

Ada banyak peristiwa alam yang mestinya jika kita bisa prediksi secara lebih spesifik, bisa lebih memberikan early warning kepada masyarakat. Keberadaan radar dengan jangkauan 60 kilometer ini dianggap penting dalam pengamatan cuaca di wilayah dengan dinamika cuaca unik seperti cekungan Bandung. Selain itu, tim peneliti yang dipimpin Ridwan juga membuat desain komponen radar yang lebih tahan terhadap cuaca di negeri tropis.

Karena merupakan produk dalam negeri ketika sudah dioperasikan total dan mengalami kerusakan, tidak perlu menunggu terlalu lama kedatangan teknisi dari luar negeri untuk perbaikannya. Pada akhirnya hal itu juga berujung pada melepaskan diri dari ketergantungan bangsa Indonesia terhadap kebutuhan tenaga kerja asing dan ahli-ahli dari luar negeri.

Biodata
Nama :  Dr. Ir. Mohammad Ridwan Effendi, MA.Sc
Kelahiran :  Bandung, 1 Desember 1963

Pendidikan
  • S-3 Institut Teknologi Bandung (2005), santjpich dengan University of Karlsruhe, Jerman
  • S-2 University Of Waterloo, Ontario, Kanada, (1991-1993)
  • S-1 Teknik Elektro ITB Subjurusan Teknik Telekomunikasi (1982-1987) 
Riwayat pekerjaan:
  • Komisioner/Anggota Komite Regulasi Telekomunikasi (KRT) pada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Periode IV, Maret 2012-2015
  • Komisioner/Anggota Komite Regulasi Telekomunikasi (KRT) pada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Periode III, Maret 2009-2012
  • Tenaga Ahli Telekomunikasi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 2005-2008
  • Dosen Institut Teknologi Bandung, Kelompok Keahlian Telekomunikasi, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (STEI-ITB)
Jabatan akademik :
  • Lektor Kepala (1987- sekarang)
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Sumber Informasi di Google News