Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Aktivitas Fisik Bagai Dua Mata Pisau

Sumber-Informasi.com - Pada orang dewasa muda, aktivitas fisik bisa jadi dua  mata pisau. Olah raga fisik yang berat dapat memicu insidensi serangan jantung mendadak pada individu yang tidak pernah olah raga berat sebelumnya.

Namun di lain hal, aktivitas fisik yang dilakukan teratur dan konsisten dapat menurunkan risiko terjadinya serangan jantung mendadak juga kematian yang diakibatkannya. Itu karena aktivitas fisik dapat mencegah timbulnya penyakit arteri koroner dan progresi dari lesi aterosklerosis.


SCD (Sudden Cardiac Death) biasanya disebabkan orang yang mempunyai penyakit jantung melakukan olah raga lari yang tidak sesuai dengan porsi tubuhnya. Selain itu, banyak di kalangan pelari yang tidak melakukan screening assesment (pengecekan/penilaian) kondisi tubuhnya ketika hendak berolah raga.

Olah raga lari itu bisa menjadi dua mata pisau, bisa menyehatkan tubuh tapi juga bisa menjadi pencetus terjadinya kematian mendadak. Tapi, kebanyakan kesadaran untuk screening assesment terhadap penyakit jantung belum dipahami masyarakat secara luas. Jadi kan tidak tahu ada penyakit jantung kemudian berolah raga tidak pada porsinya.

Ada empat poin yang mesti diperhatikan dalam berolah raga, yaitu FITT (frekuensi, intensitas, time, dan tipe). Dengan begitu, olah raga bisa dilakukan tanpa mengakibatkan risiko pada kesehatan tubuh.

Sebelum olah raga, hendaknya berkonsultasi terlebih dahulu, sehingga olah raga bisa dilakukan dengan frekuensi yang tepat atau ada istilah FITT. Frekuensinya tiga kali seminggu, pahami intensitasnya antara olah raga sedang, ringan, atau berat Lalu, time atau berapa lama berolah raga, juga perhatikan tipe olah raganya. Bagi yang belum pernah berlatih lari khusus bisa dimulai dengan joging.

Menghitung intensitas olah raga bisa dengan ukuran denyut nadi yang jika di bawah 60 persen kondisi normalnya adalah kondisi ringan, denyut nadi 60-75 persen dari normal adalah olah raga sedang, dan di atas 80 persen termasuk berat.

Perlu diperhatikan pula kontrol kesehatan jantung melalui pola hidup sehari-hari. Disarankan untuk mengendalikan porsi makanan, jangan lewatkan sarapan, sebaiknya pilih makanan yang harus dikunyah, perbanyak minuhi air putih, serta hindari tidur setelah makan. [Eva Fahas/PRM/10102019]
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Sumber Informasi di Google News